Tidak ada angin dan hujan tiba-tiba Front Pembebasan Nasional Moro (MNFL) Filipina kembali bergolak bahkan menyerang kota besar kedua di negara itu yakni Lamitan.
Kelompok ini juga bertanggung jawab menyandera puluhan warga setelah bersitegang dengan pasukan pemerintah, seperti dilansir stasiun televisi ABC News (12/9).
Sebelumnya mereka menyerbu Kota Zamboanga dan menahan beberapa warga untuk dijadikan sandera tiga hari lalu. Pasukan pemerintah pun berupaya memukul mundur mereka yang mengibarkan bukan bendera nasional Filipina.
Kota ini menjadi lumpuh. Perdagangan sekitar satu juta jiwa tidak bisa dilakoni. Penerbangan serta pelayaran semua ditunda. Warga tinggal di lokasi bentrokan lebih mirip bekas perang dan mereka membiasakan diri dengan patroli dan kendaraan lapis baja berlalu lalang.
Sementara kedua belah pihak terus mengembangkan upaya koalisi namun ada saja menjadi penghalang, Kesepakatan baru diusahakan. Entah sampai kapan.
Sumber : Merdeka
0 komentar:
Posting Komentar