TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Tokoh masyarakat perbatasan di Sambas, Maryadi Sattar mengungkapkan masyarakat perbatasan sangat terbantu dengan keberadaan kapal penyeberangan tradisional yang terbuat dari kayu yang beroperasi di Sungai Ceremai Paloh yang menghubungkan ke wilayah Ceremai Temajuk.
"Kapal penyeberangan dari kayu ini merupakan swadaya masyarakat setempat dan beroperasi sekitar setahun lalu, dan sebelumnya warga kesulitan untuk menyeberang terutama kendaraan roda empat," ujar Maryadi Sattar kepada Tribunpontianak.co.id, Selasa (3/8/2013).
Ia mengungkapkan beroperasinya kapal penyeberangan dari kayu ini setidaknya membantu masyarakat untuk membawa komoditas hasil pertanian atau perkebunan serta hasil bumi lainnya di perbatasan.
"Memang ada sedikit kekhawatiran, karena menggunakan kayu. Namun apa boleh buat karena tidak ada penyeberangan lainnya yang disediakan seperti penyeberangan lainnya," katanya.
"Tarif penyeberangan untuk kendaraan besar seperti truk atau roda enam ke atas sebesar Rp 100 ribu dan kalau untuk kendaraan roda empat yang kecil yaitu sekitar Rp 50 ribu, ya setidaknya terbantulah ketika hendak menyeberang," ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar