
Kota Sambas memiliki berbagai kebudayaan, disetiap daerah atau kampong mempunyai adapt dan tradisi yang berbeda. Pada artikel ini akan kami bahas masalah ciri khas kebudayaan Sambas secara umumnya. Ciri khas kebudayaan Sambas adalah:
1. Jerampah.
Jerampah adalah suatu kebiasaan yang suka menegur orang baik yang lewat di depannya atau pada saat ia lewat di depan orang lain. Misalnya ketika ia santai dan orang lewat di depannya. Ke mana Bu, ke mana Pak, ke warung ya, beli apa Bu, beli apa Pak, makan apa Dek, dan banyak lagi yang lainnya. Jika ia sedang jalan-jalan, misalnya hallo Pak, jemur padi ya Pak, lagi apa tu, dan banyak lagi yang lainnya.
2. Saye.
Saye atau saya adalah suatu perkataan untuk diri kita sendiri. Jika berbicara dengan orang yang lebih tua menggunakan kata “saye atau saya” agar terdengar lebih sopan. Dan pula jika dipanggil oleh orang tua atau guru, maka dengan cepat mejawab “saya, Bu, atau saya, Pak”.
3. Menundukkan badan.
Apabila seseorang yang lebih muda lewat di depan orang yang lebih tua,maka ia harus membungkukkan sedikit badannya sebagai wujud dari penghormatan kepada orang tersebut. Kebiasaan menundukkan badan ini selayaknya pada anak sejak dini sudah di galakkan agar nantinya jika sudah besar dan dewasa, akan menjadi anak yang sopan serta santun kepada orang yang lebih tua.
4. Makan besaprah.
Makan besaprah atau makan berjamaah (makan bersama-sama) adalah suatu tradisi atau kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Sambas. Makan besaprah tidak hanya dilakukan pada saat ada kegiatan seperti nikahan (kawinan), tepung tawar, sunatan, atau pindah rumah, makan besaprah ini dilakukan juga pada rumah sendiri makan bersama keluarga. Sikit makan sikit, banyak makan banyak. Nasek sih gompang, sombal yo bogi-bogi (nasi sih gampang, sambal tu bagi-bagi”.
Sumber : http://www.cakrawawasan.com
0 komentar:
Posting Komentar